Intonation And Gestur Style Definisi dan Syarat

Diposting pada

Membahas Intonation And Gestur adalah sebuah bahasan menarik pada siapapun public figure, sebab keduanya memiliki ciri khas penting saat tampil pada publik.

Banyak literatur yang memberikan pembahasan mengenai definisi keduanya, serta banyak pakar yang berdasarkan latar belakang mereka. Akan memberikan pengertian berdasarkan kedalaman nalar mereka dengan menggunakan konsep keilmuan dan pengalaman masing-masing.

Namun, tahukan anda bahwa Intonasi itu dalam hal belajar tidak hanya berisi pengertian-pengertian. Akan tetapi sebaiknya terukur pada setiap orang. Sebagaimana mengolah intonasi adalah hak yang sama bagi semua orang.

Berikut ini akan kita kembali beberapa pengertian mengenai Intonation And Gestur yang penting untuk menjadi bahan analisa pengertian untuk kamu.

Definisi Intonation And Gestur

Keduanya adalah bagian yang berbeda, tapi memiliki kesatuan yang bertujuan sama. Namun untuk memudahkan maka berikut kita bedah kembali pengertian dan definisi-definisinya.

Intonation Definition

Terdapat beberapa pihak yang terlibat dalam memberikan definisi mengenai Intonasi, yakni:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), intonasi adalah lagu kalimat. Intonasi merupakan ketepatan serta irama dalam sebuah kalimat. Sederhananya, intonasi adalah lagu kalimat maupun ketepatan penyajian pada tinggi rendahnya nada kalimat.

Menurut Gorys Keraf, apa yang dimaksud dengan intonasi yaitu kerja sama antara nada, tekanan, durasi, dan perhentian-perhentian yang menyertai suatu tutur, dari awal hingga perhentian yang terakhir.

Makna Gerakan Tangan

Dari pengertian tersebut, kita bisa menganalisa bahwa Intonasi adalah nada. Sedangkan nada sebagaimana lazimnya adalah “lagu” yang memiliki musik pengiring. Meski demikian kadang seseorang menyanyi tanpa musik. Lagu memiliki tangga nada tertentu yang membuat lagu tersebut menarik.

Intonasi pada saat berbicara juga demikian. Dalam definisi yang telah menjadi penjelasan KBBI bahwa hal itu adalah ketepatan irama pada suatu kalimat.

Artinya jika menggunakan intonasi yang tidak tepat, pada kalimat akan menghasilkan suara fals.

Bagian-Bagian Dalam Intonasi

Gorys Keraf telah memberikan batasan unsur-unsur dalam intonasi, dengan 4 variabel penting, yakni:

Nada

Jika musik menggunakan berbagai nada, A, B, C dan seterusnya, maka pada manusia akan kita kenal Nada 2 jenis yakni Laki-laki yang berbeda dengan perempuan.

Pada laki-laki, ada ada tenor, bariton dan bass. Sementara untuk perempuan adalah sopran, mesosopran, alto.

Nada tertinggi pada laki dan perempuan adalah tenor dan sopran.

Sementara nada terendah adalah Bass dan Alto.

Penggunan 3 jenis tersebut menjadi warna suara tersendiri pada setiap orang. Dan padanya, kadang kita membedakan seseorang dari orang lain sbagai ciri khas.

Tekanan

Tidak hanya tangan kita yang bisa menekan ke tembok, atau tangan menekan saat menulis di kertas. Tetapi juga suara membutuhkan tekanan. Pada setiap level nada, membutuhkan tekanan yang variatif. Ini membutuhkan waktu untuk latihan tentunya.

Durasi

Durasi atau tempo adalah waktu yang dipergunakan dalam pengucapan sebuah kalimat. Tempo cepat, sedang atau lambat. Durasi menggambarkan mendesak atau tidaknya sebuah pesan yang akan disampaikan.

Semakin melambat maka hal itu biasanya adalah ungkapan yang melembut. Dan sebaliknya, semakin cepat maka itu berarti semakin mendesak.

Bagaimana mengatur durasi dan tempo saat berbicara?

Metode Karakter Komunikasi telah memiliki cara yang jitu untuk melakukannya.

Perhentian

Dalam hal komunikasi dengan intonasi maka berbicara terus menerus adalah hal kurang bijak. Sebab hal itu mendesak orang lain untuk menerima semua pesan.

Bentuk Intonasi

Kalau sebelumnya telah kita bahas mengenai unsur pembentuk intonasi, maka berikut ini adalah adalah beberapa bentuk intonasi; Dinamik, Nada dan Tempo.

Kadang kita tidak bisa membedakan ketiganya. Dan selalu menarasikan bahwa dinamik adalah penekanan pada kata tertentu dan sebagainya. Berikut ini adalah tulisan yang membedakannya dengan mudah.

Intonasi Dinamik

Dinamik itu adalah bergerak dan berubah. Namun substansi utama bukan pada bergerak atau berubahnya. Akan tetapi apa yang menyebabkannya bergerak. Yakni daya atau kekuatan. Sehingga dengan demikian Intonasi dinamik adalah penekanan pada kata atau suka kata tertentu.

Bahkan dinamik ini adalah tekanan kekuatan pada kalimat tertentu yang berbeda dengan kalimat lainnya.

Contoh, baca kalimat berikut ini dengan tekanan suara berbeda pada yang tercetak tebal:

  1. Saya mengingatkan kamu membawa buku saya besok.
  2. Saya mengingatkan kamu membawa buku saya besok.

Nomor 1 mengingatkan, bermakna bahwa jangan sampai kamu lupa. Sementara nomor 2 adalah Kamu Membawa, bermakna bahwa kamu (bukan dia) mengantarkan (langsung kepada saya) bukan menitip atau mengirim.

Intonasi Nada

Bagaimana membedakan antara Intonasi Dinamik dengan Nada?

Sangat mudah, sebab dinamik, adalah biasanya pada nada yang sama. Sementara nada adalah kata atau kalimat berbeda satu sama lain dengan membedakan nadanya.

Lho makin membingungkan, bagaimana maksudnya?

Nah kembali keperbedaan nada pada laki-laki dan perempuan? baca artikel ini secara lengkap. Intonasi bersifat pribadi.

Jadi caranya adalah perpindahan dari satu kata ke kata lain atau kalimat satu ke kalimat lainnya dengan nada yang berbeda.

Contoh (Yang nada miring pakai nada bass/alto, sementara yang tebal adalah memakai bariton/mesosopran).

  1. Saya mengingatkan kamu membawa buku saya besok.
  2. Saya mengingatkan kamu membawa buku saya besok.
Intonasi Tempo

Selanjutnya adalah selain dari penggunaan kekuatan pada kata dan nada yang menjadi penyerta, maka selanjutnya adalah jarak satu kata dengan kata yang lainnya.

Tempo ini sama dengan durasi, dan lengkap penghentian-penghentiannya.

Perhatikan tanda koma berikut ini bermakna berhenti, sementara yang tercetak tebal adalah lebih cepat.

  1. Saya mengingatkan, kamu membawa buku saya besok.
  2. Saya, mengingatkan kamu membawa buku saya besok.
Intonasi Variatif

Bagi yang telah menguasai ketigaya maka selanjutnya adalah belajar variatif dengan menggabungkan ketiganya. Tentunya ini membutuhkan latihan dan keahlian untuk melakukannya.

Gestur Style

Mungkin ketika membahas mengenai gestur, kita hanya akan mengingat bahwa definisi gestur adalah posisi badan secara utuh. Bahwa gerakan sandar di tembok adalah posisi lelah atau bersantai.

Ternyata gestur sampai pada gerakan tangan. Namun sebelum membahas mengenai jenis isyarat dan bentuk, maka untuk awal adalah mengetahui posisi dan jarak ukuran kaki sebagai gestur yang tepat.

Ketika berdiri maka posisi kaki harus seimbang secara umum. Tidak boleh membengkokkan kaki pada tumpuan kaki tertentu. Sebab pendengar dari apa yang akan kita sampaikan mengetahui ketidak seimbangan tersebut.

Kemudian posisi berdiri, kaki satu dengan kaki yang lain harus rileks dengan jarak antara 15 hingga 25 cm. Untuk memudahkan rotasi pada badan.

Jenis dan Bentuk Gestur

Terdapat beberapa isyarat dan gestur yang penting untuk kita ketahui:

Gerakan Ikonik

Gerakan ikonik ini menggambarkan atau mendeskripsikan keterwakilan kalimat. Misalnya adalah dengan gerakan gerakan melingkarkan telapan tangan melalui pergelangan tangan sebagai penggambaran ombak.

Atau gerakan ikonik lainnya adalah mengepalkan tangan sebagai simbolitas perjuangan. Atau gerakan ikonik lainnya adalah memegang kepala pertanda sedang berpikir.

Gerakan Metaforis

Hampir sama dengan gerakan ikonik, akan tetapi perbedaannya adalah pada gerakan metaforis. Memiliki skala perbandingan dan keseimbangan. Misalnya gerakan memposisikan kedua tangan seimbang bermakna keseimbangan dan sejalan dengan informasi. Atau gerakan menumpuk kedua tangan yang bermakna bahwa masalah menjadi tumpang tindih.

Gerakan Manipulator

Bahasa isyarat manipulatif, adalah ketidak sesuaian antara bahasa verbal dengan non verbal (gestur). Gerakan manipulatif ini lebih cenderung kelihatan spontan saat seseorang berbicara. Berupa gerakan cepat. Akan tetapi perlu kita pahami bahwa gerakan ini bisa menjadi sebuah gerakan manipulasi (ketidak sesuaian dengan isi pesan verbal).

Ada beberapa gerakan berbentuk isyarat manipulatif yang sering kita temukan:

  1. Gerakan menutup mulut saat sedang berbicara, bermakna malu atau ucapannya adalah aib orang lain. Gerakan ini bermakna kepada lawan bicara, saya malu mengucapkannya atau seharusnya saya tidak berbicara demikian. Akan tetapi, bisa jadi memang begitu yang menjadi niatnya.
  2. Gerakan menghentakkan kaki. Bermakna kesal atau melakukan penolakan. Akan tetapi gerakan hentakan kaki bisa jadi sebagai sebuah manipulasi untuk menyampaikan penolakan padahal sebenarnya ia setuju.
  3. Dan masih banyak gerakan lain yang bisa menjadi rujukan saat berbicara dengan orang lain.

Akan tetapi bicara dengan orang lain, belum pasti akan kebenarannya, atau belum pasti berbeda antara bahasa verbal dengan non verbal. Jadi harus melakukan analisa secara mendalam mengenai kesesuaiannya.

Isyarat Lambang

Dalam bahasan Intonation And Gestur Style selanjutnya adalah kita kenal dengan Emblem Gesture. Atau gerakan/isyarat lambang. Gestur atau isyarat ini kadang tanpa bahasa verbal yang keluar berupa kata. Dan dengan isyarat tersebut maka orang lain sudah memahami.

Isyarat ini berlaku secara global. Maksudnya semua orang di seluruh dunia telah memahami dan memaknainya.

Contoh:

  1. Menggelengkan kepala. Bermakan tidak atau tidak benar. Orang Aceh hingga papua sangat memahami bahwa menggelengkan kepala adalah bermakna tidak ataupun jangan.
  2. Melambaikan tangan. Bermakna menyapa atau halo saat baru pertama kali bertemu. Atau bermakna selamat jalan saat hendak berlalu.
  3. Gerakan ibu jari di depan bibir. Bermakna diamlah atau jangan bersuara. Yang melambangkan bahwa suaramu jangan berisik atau kedengaran sampai di sini.

Dan beberapa Emblem Gesture yang lain yang bisa jadi akan anda temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Gestur Deiktik

Gestur atau isyarat ini adalah menekankan makna pada sebuah objek, yang bersamaan saat sedang menyampaian pesan verbal. Pada penekanan Intonation And Gestur Style, Deiktik berjalan secara bersamaan dalam memberikan penjelasan pada sebuah objek.

Contohnya:

  1. Gerakan meletakkan tangan di depan dada dengan telapak tangan terbuka keatas, bermakna bahwa yang ia sampaikan adalah sesuatu yang jujur,
  2. Gerakan memperlihatkan jari jangan yang memiliki makna urutan angka pada sesuatu yang di jelaskan.
Gerakan Mengalihkan

Beat Gesture, sebuah gerakan pengalihan misalnya mengayunkan tangan. Gerakan ini adalah gerakan tak bermakna, semacam refresh. Untuk mengganti topik pembicaraan. Meskipun gerakan ini bisa muncul pada pembahasan topik yang sama.

Akan tetapi gerakan ini tidak boleh terlalu sering anda gunakan, sebab hal itu bisa mengalihkan perhatian orang lain.

Demikian pembahasan mengenai Intonation And Gestur Style, yang penting buat anda yang memiliki pekerjaan mengkomunikasi sesuatu kepada orang lain. Untuk peningkatan kemampuan rasa percaya diri dengan metode karakter komunikasi silahkan ke kontak website ini.