Komunikasi terapeutik yakni memiliki tujuan dan dalam hubungannya kita sebut dengan Helping Relationship.
Bagaimana penjabaran helping Relationship dan Tujuan dari Komunikasi Terapeutik tersebut? Maka, tulisan ini menjawab pertanyaan tersebut.
Ns. Abdul Haris Bahar, S.Kep., M.Kep
Apa Itu Helping Relationship?
Prinsip Dasar dalam Komunikasi Terapeutik dan Helping Relationship Hubungan Perawat dengan Pasien.
Prinsip dasar komunikasi terapeutik
Menurut (Suryani 2000), ada empat prinsip dasar yang harus difahami dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang terapeutik, yaitu hubungan perawat dengan klien adalah hubungan terapeutik yang saling menguntungkan. Hubungan saling percaya antara perawat dan klien adalah kunci dari komunikasi terapeutik.
4 prinsip dasar komunikasi terapeutik menurut Suryani (2000), yakni:
- Hubungan perawat dgn klien adalah hubungan terapeutik yang saling menguntungkan.
Hubungan ini didasarkan pada prinsip “humanity of nurse and clients”. Kualits hubungan perawat –klien ditentukan oleh bagaimana perawat mendefinisikan dirinya sebagai manusia. Hubungan perawat dengan klien tidak hanya sekear hubungan seorang penolong dengan kliennya tetapi lebih dari itu, hubungan antar manusia yang bermartabat - Perawat harus menghargai keunikan klien.
Tiap individu mempunyai karakter yang berbeda, karena itu perawat perlu memahami perasaan dan perilaku klien dengan melihat perbedaan latar belakang keluarga, budaya, dan keunikan tiap individu. - Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberi maupun penerima pesan, dalam hal ini perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri klien.
- Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah.
Hubungan saling percaya antara perawat dan klien adalah kunci dari komunikasi terapeutik.Setiap perawat perlu memahami semua itu demi terjalinnya komunikasi yang baik dengan klien.
Pengertian Hubungan Perawat dengan Pasien (Helping Relationship)
Helping relationship adalah hubungan yang terjadi antara dua (atau Lebih) individu maupun kelompok yg saling memberikan dan menerima bantuan atau dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasar sepanjang kehidupan.
Pada konteks keperawatan hubungan yg dimaksud adalah hubungan antara perawat dan klien terjadi. Perawat sebagai penolong (helper) membantu klien sebagai orang yang membutuhkan pertolongan, untuk mencapai tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar manusia klien.
Karakteristik Helping Relationship
Menurut Roger dalam Stuart G.W (1998), ada beberapa karakteristik seorang helper (perawat) yang dapat Memfasilitsi tumbuhnya hubungan yang terapeutik, yaitu: Kejujuran; Tidak membingungkan dan cukup ekspresif; Bersifat positif; Empati bukan simpati; Mampu melihat permasalahandari kacamata klien; menerima klien apa adanya; Sensitif terhadap perasaan klien; Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri.
Kejujuran
Kejujuran : sangat penting, karena tanpa kejujuran mustahil bisa terbina hubungan saling percaya. Seseorang akan menaruh rasa percaya pada lawan bicara yang terbuka dan mempunyai respon yg tdk dibuat-buat. (Rahmat, J.,1996 dalam Suryani,2005).
Kejujuran sangat penting bagi perawat untuk menjaga kejujuran saat berkomunikasi dengan klien, karena apabila hal tersebut tidak dilakukan maka klien akan menarik diri, merasa dibohongi, membenci perawat atau bisa juga berpura-pura patuh terhadap perawat
Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
Tidak membingungkan dan cukup ekspresif, adalah:
- Dalam berkomunikasi dengan klien, perawat sebaiknya menggunakan kata-kata yang mudah difahami oleh klien dan tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit.
- Komunikasi nonverbal perawat harus cukup ekspresif dan sesuai dengan verbalnya, karena ketidak sesuaian
Bersikap Positif
Bersikap positif adalah:
- Bersikap positif lewat komunikasi nonverbal sangat penting baik dlm membina hubungan saling percaya maupun dlm membuat rencana tindakan bersama klien.
- Bersikap positif ditunjukkan dgn bersifat hangat, penuh perhatian dan penghargaan terhadap klien.
- Untuk mencapai kehangatan dan ketulusan dlm hubungan yg terapeutik tdk memerlukan kedekatan yg kuat atau ikatan tertentu, akan tetapi penciptaan suasana yg dpt membuat klien merasa aman dan diterima dlm mengungkapkan perasaan dan pikirannya (Burnard, P dan Morrison P,1991 dalam Suryani,2005).
Empati bukan simpati
Memposisikan sikap empati dan bukan simpati adalah dengan:
- Sikap empati diperlukan dlm asuhan keperawatan, karena dgn sikap ini perawat akan mampu merasakan dan memikirkan permasalahan klien yg dirasakan dan dipikirkan klien (Brammer, 1993 dalam Suryani, 2005).
- Dengan bersikap empati perawat dpt memberikan alternative pemecahan masalah karena perawat tdk hanya merasakan permasalahan klien tetapi juga tdk berlarut-larut dlm perasaan tsb dan turut berupaya mencari penyelesaian masalah secara objektif.
Melihat Masalah Klien Dari Sisi Klien
Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien, yakni:
- Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus berorientasi pada klien (Taylor, Lilis dan Le Mone, 1993), oleh karenanya perawat harus mampu untuk melihat permasalahan yang sdg dihadapi klien dari sudut pandang klien.
- Untuk mampu melakukan hal ini perawat harus memahami dan memiliki kemampuan mendengarkan dengan aktif dan penuh perhatian.
- Mendengarkan dgn penuh perhatian berarti mengabsorsi isi dari komunikasi (kata-kata dan perasaan) tanpa melakukan seleksi.
- Pendengar (perawat) tdk sekedar mendengarkan dan menyampaikan respon yg diinginkan oleh pembicara (klien), tetapi berfokus pada kebutuhan klien.
- Mendengarkan dengan penuh perhatian menunjukkan sikap caring sehingga memotivasi klien utk berbicara atau menyampaikan perasaannya.
Menerima Klien Apa Adanya
Menerima klien apa adanya, adalah
- Seorang helper yg efektif memiliki kemampuan untuk menerima klien apa adanya.
- Jika seseorang merasa diterima maka dia akan merasa aman dalam menjalin hubungan interpersonal (Sullivan, 1971 dalam Antai Ontong, 1995 dalam Suryani,2005).
- Nilai yg diyakini atau diterapkan oleh perawat terhadap dirinya tidak dapat diterapkan pada klien, apabila hal ini terjadi maka perawat tidak menunjukkan sikap menerima klien apa adanya.
Sensitif Terhadap Perasaan Klien
Adapun Sensitif Terhadap Perasaan Klien, yakni:
- Seorang perawat harus mampu mengenali perasaan klien untuk dapat menciptakan hubungan terapeutik yang baik dan efektif dengan klien.
- Dengan bersikap sensitive terhadap perasaan klien, perawat dapat terhindar dari berkata atau melakukan hal-hal yang menyinggung privasi ataupun perasaan klien.
Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien
Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri.
Perawat harus mampu memandang dan menghargai klien sebagai individu yang ada pada saat ini, bukan atas masa lalunya, demikian juga terhadap dirinya sendiri.
Tujuan Komunikasi Terapeutik
Adapun Tujuan komunikasi terapeutik menurut Stuart dan Sundeen (Hamid, 1996) Menurut Stuart dan Sundeen (Hamid, 1996) Tujuan Hubungan terapeutik diarahkan pada pertumbuhan klien meliputi:
- Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan terhadap diri.
- Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri
- Kemampuan utk membina hubungan interpersonal yg intim dan saling tergantung dgn kapasitas untuk mencintai dan dicintai.
- Peningkatan fungsi dan kemampuan utk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistik.
- Membantu klien utk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila klien percaya pada hal yang diperlukan.
- Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yg efektif dan mempertahankan kekuatan egonya.
- Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
Tujuan terapeutik akan tercapai bila perawat memiliki karakteristik sbb:
- Kesadaran diri
- Klarifikasi nilai
- Eksplorasi perasaan
- Kemampuan untuk menjadi model peran.
- Motivasi “altruistik”
- Rasa tanggung jawab dan etik. (Hamid, 1999)
Pendapat Pakar Mengenai Tujuan Komunikasi Terapeutik
Tujuan komunikasi terapeutik menurut Suryani (2000)
Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan pribadi klien kearah yg lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan klien (Suryani 2005) yang meliputi:
- Realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan penghormatan diri. melalui komunikasi terapeutik diharapkan klien yg tadinya tidak biasa menerima apa adanya atau merasa rendah diri akan mampu menerima dirinya setelah berkomunikasi terapeutik dengan perawat.
- Kemampuan membina hubungan interpersonal dan saling bergantung dengan orang lain.
Melalui komunikasi terapeutik, klien belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain. Dengan komunikasi yg terbuka , jujur dan menerima klien apa adanya, perawat akan dapat meningkatkan kemampuan klien dalam membina hubugan saling percaya. - Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan yang realistis.
Terkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan yang terlalu tinggi tanpa mengukur kemampuannya, - Peningkatan rasa identitas personal yang jelas dan integritas diri. identitas personal disini termasuk status, peran, dan jenis kelamin. Klien yang mengalami gangguan identitas personal biasanya tidak mempunyai rasa percaya diri dan mengalami harga diri rendah.
Melalui komunikasi terapeutik diharapkan perawat dapat membantu klien meningkatkan integritas dirinya dan identitas diri yg jelas. Dalam hal ini perawat berusaha menggali semua aspek kehidupan klien di masa sekarang dan masa lalu. Kemudian perawat membantu meningkatkan integritas diri klien melalui komunikasi dengan klien.
RINGKASAN
- Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis, belajar dan bagaimana berhubungan dengan orang lain
- Tujuan komunikasi terapeutik :
a. Realisasi diri
b. Rasa identitas personal
c. Kemampuan utk membina hubungan interpersonal
d. Peningkatan fungsi
e. Membantu klien utk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
f. Mengurangi keraguan
g. Mempengaruhi orang lain - Tujuan terapeutik akan tercapai bila perawat memiliki karakteristik sebagai berikut
a. Kesadaran diri
b. Klarifikasi nilai
c. Eksplorasi perasaan
d. Kemampuan untuk menjadi model peran
e. Motivasi altruistik (Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri .lawan dari egoisme)
f. Rasa tanggung jawab dan etik - Komponen komunikasi :
a. Pengirim (komunikator)
b. Pesan (masege)
c. Penerima (Komunikan)
d. Media (channel)
e. Umpan balik
f. Lingkungan - Karakteristik perawat yang dapat memfasilitasi tumbuhnya hubungan yang terapeutik
a. Jujur
b. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
c. Bersikap positif
d. Empati bukan simpati
e. Mampu melihat permasalahan klien dari kacamata klien
f. Menerima klien apa adanya
g. Sensitif terhadap perasaan klien
h. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri. - Sikap komunikasi terapeutik
a. Sikap/cara menghadirkan diri secara fisik
1) Berhadapan
2) Mempertahankan kontak mata
3) Membungkuk kearah klien
4) Mempertahankan sikap terbuka
5) Tetap rileks
b. Sikap terapeutik juga dapat teridentifikasi melalui perilaku non verbal
1) Isyarat vocal
2) Isyarat Tindakan
3) Isyarat objek
4) Ruang
5) Sentuhan - Teknik komunikasi terapeutik
a. Mendengarkan dengan penuh perhatian
b. Menunjukkan penerimaan
c. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
d. Mengulang ucapan dengan klien dengan kata-kata sendiri.
e. Mengklarifikasi
f. Memfokuskan
g. Menyatakan hasil observasi
h. Menawarkan informasi
i. Diam
j. Meringkas
k. Memberikan penghargaan
l. Menawarkan diri
m. Memberikan kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
n. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
o. Menempatkan kejadian dan waktu secara berurutan
p. Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsi.
q. Perenungan - Hambatan dalam berkomunikasi
a. Resisten
b. Transferens
c. Kontertrasferens - 4 prinsip dasar komunikasi terapeutik
- Hubungan perawat dgn klien adalah hubungan terapeutik yang saling menguntungkan.
- Perawat harus menghargai keunikan klien.
- Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri
- Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya
- Helping relationship adalah hubungan yang terjadi antara dua (atau Lebih) individu maupun kelompok yg saling memberikan dan menerima bantuan atau dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasar sepanjang kehidupan.
- karakteristik helping relationship
a. Kejujuran
b. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif.
c. Bersikap positif
d. Empati bukan simpati
e. Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien
f. Menerima klien apa adanya
g. Sensitif terhadap perasaan klien
h. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri - Tujuan komunikasi terapeutik untuk mengembangkan pribadi klien kearah yg lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan klien
TEST
- Jelaskan pengertian dari komunikasi terapeutik!
- Sebutkan komponen-komponen komunikasi terapeutik!
- Apa yang dimaksud dengan helping relationship?
- Hal apa saja yang dapat menghambat komunikasi terapeutik?
- Sebutkan prinsip dasar komunikasi terapeutik!