Apa itu Self Awareness dalam komunikasi terapeutik?
Dalam kenyataannya hal ini menjadi bagian penting bagi setiap orang dalam memposisikan diri pada sisi orang lain. Adapun bahasan pada materi ini adalah, yakni:
- Kesadaran diri,
- Explorasi perasaan,
- Kemampuan menjadi model.
Self Awareness Dalam Hubungan Interpersonal
Definisi
Beberapa pakar memberikan penjelasan mengenai kesadaran diri, yakni:
- Brené Brown: yakni Dalam karyanya, Brown menyatakan bahwa self-awareness adalah kemampuan untuk memahami diri sendiri dan bagaimana perasaan kita mempengaruhi tindakan kita. Dia percaya bahwa kesadaran diri adalah langkah penting dalam mengembangkan koneksi yang autentik dengan orang lain.
- Richard Davidson: Sebagai seorang psikolog, Davidson mendefinisikan self-awareness sebagai kemampuan untuk mengenali dan mengatur emosi, yang berkontribusi pada kesehatan mental dan kesejahteraan.
- Tasha Eurich: Dalam bukunya Insight, Eurich mendefinisikan self-awareness sebagai “kemampuan untuk melihat diri kita sendiri dengan jelas dan akurat.” Dia membedakan antara dua jenis kesadaran diri: introspective (mengerti bagaimana kita melihat diri kita sendiri) dan ekstrospective (mengerti bagaimana orang lain melihat kita).
Definisi Refleksi Diri
Pengertian Kesadaran diri yakni kemampuan untuk mengenali dan memahami pikiran, perasaan, dan perilaku sendiri. Selanjutnya Daniel Goleman, dalam bukunya Emotional Intelligence, menekankan bahwa kesadaran diri adalah salah satu aspek penting dari kecerdasan emosional yang memungkinkan individu untuk menilai kekuatan dan kelemahan mereka.
Berikut beberapa pengertian dari dari Refleksi Diri:
- John Dewey: Dewey mendefinisikan refleksi sebagai proses berpikir aktif yang mengarah pada pemahaman mendalam dan pembelajaran dari pengalaman.
- Donald Schön: Dalam karyanya, Schön menyebut refleksi diri sebagai “refleksi dalam tindakan” dan “refleksi pada tindakan,” yang membantu profesional memahami praktik mereka dan meningkatkan keahlian.
- David Kolb: Kolb mengembangkan model pembelajaran experiential, yang menekankan bahwa refleksi adalah bagian penting dari siklus pembelajaran, di mana pengalaman dievaluasi untuk memahami maknanya.
Referensi
- Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Bantam Books.
Aspek Kesadaran Diri
Beberapa bagian utama dan penting dalam aspek kesadaran diri, yakni:
- Self-Reflection (Refleksi Diri)
Yakni Proses introspeksi di mana individu merenungkan pikiran, perasaan, dan tindakan mereka. Ini memungkinkan seseorang untuk memahami motivasi dan nilai-nilai yang mendasari perilaku mereka. - Self-Assessment (Penilaian Diri)
Kemampuan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pribadi secara objektif. Ini membantu individu mengenali area yang perlu dikembangkan dan potensi yang dapat dimaksimalkan. - Emotional Awareness (Kesadaran Emosional)
Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi sendiri serta dampaknya terhadap tindakan dan interaksi dengan orang lain. Ini adalah bagian penting dari kecerdasan emosional. - Self-Concept (Konsep Diri)
Bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri, yaitu termasuk identitas, nilai, dan citra diri. Kemudian, Konsep diri yang positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi. - Behavior Awareness (Kesadaran Perilaku)
Selanjutnya, Kemampuan untuk menyadari bagaimana tindakan kita mempengaruhi orang lain dan situasi di sekitar kita. Dalam hal Ini penting untuk komunikasi yang efektif dan hubungan interpersonal yang sehat. - Feedback Acceptance (Penerimaan Umpan Balik)
Kemampuan untuk menerima dan mempertimbangkan umpan balik dari orang lain. Ini dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran diri dan mendukung pengembangan pribadi. - Mindfulness (Kesadaran Penuh)
Praktik menyadari momen saat ini tanpa menghakimi. Mindfulness dapat meningkatkan kesadaran diri dengan membantu individu untuk memahami reaksi mereka terhadap situasi tertentu. - Intentionality (Niat)
Kesadaran tentang tujuan dan niat di balik tindakan kita. Yakni memiliki niat yang jelas membantu dalam membuat keputusan yang lebih bijaksana dan tindakan yang lebih konsisten.
Kegiatan:
- Diskusi kelompok tentang bagaimana kesadaran diri memengaruhi keputusan sehari-hari.
Eksplorasi Perasaan
Pengertian Eksplorasi perasaan yakni sebuah proses menyelidiki dan memahami emosi yang kita alami. Selanjutnya menurut Brené Brown, peneliti dan penulis, memahami perasaan adalah langkah kunci dalam membangun hubungan yang autentik dan penuh empati.
Referensi
- Brown, B. (2012). Daring Greatly: How the Courage to Be Vulnerable Transforms the Way We Live, Love, Parent, and Lead. Gotham Books.
Komponen Eksplorasi Perasaan
- Pengenalan Emosi:
Mengidentifikasi berbagai emosi yang dialami, baik positif (seperti kebahagiaan dan cinta) maupun negatif (seperti kemarahan dan kesedihan). - Refleksi:
Merenungkan situasi atau pengalaman yang memicu emosi tersebut. Apa yang terjadi? Bagaimana kita merespons? - Pemahaman Sumber:
Menyelidiki alasan di balik emosi. Apakah ada pola tertentu atau pengalaman masa lalu yang memengaruhi perasaan saat ini? - Ekspresi Emosi:
Mengkomunikasikan perasaan secara jujur dan konstruktif kepada diri sendiri atau orang lain. Ini bisa berupa berbicara, menulis, atau melalui seni. - Pengelolaan Emosi:
Mengembangkan strategi untuk mengelola dan merespons emosi dengan cara yang sehat. Ini mungkin melibatkan teknik relaksasi atau keterampilan komunikasi.
Manfaat Eksplorasi Perasaan
Adapun manfaat daripada eksplorasi perasaan yakni:
- Peningkatan Kesadaran Diri, yaitu Membantu individu untuk lebih memahami diri sendiri dan reaksi mereka terhadap berbagai situasi.
- Keterhubungan Emosional: Memfasilitasi hubungan yang lebih dalam dan autentik dengan orang lain melalui berbagi perasaan.
- Pengelolaan Konflik: Meningkatkan kemampuan untuk menangani konflik dengan lebih konstruktif, karena individu dapat lebih jelas tentang apa yang mereka rasakan dan mengapa.
- Peningkatan Empati: Dengan memahami perasaan sendiri, kita juga lebih mampu merasakan dan memahami emosi orang lain.
Kemampuan Menjadi Model
Pengertian Kemampuan menjadi model adalah kemampuan untuk menunjukkan perilaku yang positif, sehingga menjadi contoh bagi orang lain. Peter Senge, dalam The Fifth Discipline, menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki kesadaran diri dan mampu menginspirasi orang lain.
Buku Peter Senge
Buku ini menguraikan lima disiplin yang menjadi fondasi organisasi pembelajar:
- Personal Mastery (Penguasaan Pribadi): yakni Individu dalam organisasi harus memiliki komitmen untuk belajar dan berkembang. Ini melibatkan pemahaman diri dan pencapaian tujuan pribadi.
- Mental Models (Model Mental): yakni Memahami dan menyadari asumsi serta pola pikir yang membentuk cara kita melihat dunia. Menggugah kesadaran akan model mental ini dapat membantu mengubah cara berpikir dan bertindak.
- Shared Vision (Visi Bersama): yaitu Menciptakan visi yang menginspirasi dan dapat diterima oleh semua anggota organisasi. Visi bersama membantu menyatukan tujuan dan motivasi tim.
- Team Learning (Pembelajaran Tim): Proses di mana tim belajar bersama dan mengembangkan keterampilan untuk berkomunikasi dan bekerja secara efektif. Pembelajaran ini meningkatkan kemampuan tim untuk berkolaborasi dan berinovasi.
Referensi
- Senge, P. (1990). The Fifth Discipline: The Art & Practice of The Learning Organization. Doubleday.
Manfaat Menjadi Model
Manfaat menjadi model, yakni:
- Pengaruh Positif: Mendorong orang lain untuk mengembangkan kesadaran diri mereka.
- Kepemimpinan yang Efektif: Membangun kepercayaan dan rasa hormat di antara anggota tim.
- Lingkungan yang Sehat: Menciptakan atmosfer yang mendukung pertumbuhan emosional dan intelektual.
Kegiatan:
- Diskusi kasus tentang pemimpin yang menjadi model dalam tim atau organisasi.
Integrasi Self Awareness dalam Hubungan Interpersonal
Pengertian Mengintegrasikan kesadaran diri, eksplorasi perasaan, dan kemampuan menjadi model dalam hubungan interpersonal penting untuk menciptakan komunikasi yang sehat dan hubungan yang mendukung.
Referensi Tambahan
- Schwartz, R. (2000). The Skill of Self-Awareness. In The Wisdom of the Enneagram.
Strategi Integrasi
- Komunikasi Terbuka: Mendorong diskusi jujur tentang perasaan dan pengalaman.
- Pengembangan Emosi: Latihan untuk mengenali dan mengekspresikan emosi dengan baik.
- Dukungan Tim: Membangun lingkungan di mana individu merasa aman untuk berbagi.
Kegiatan:
- Simulasi peran untuk berlatih komunikasi yang efektif dan eksplorasi perasaan.
Kesimpulan (10 menit)
- Kesadaran diri atau Self Awareness adalah fondasi penting dalam hubungan interpersonal yang sehat.
- Eksplorasi perasaan memungkinkan kita untuk memahami diri sendiri dan orang lain dengan lebih baik.
- Menjadi model perilaku positif dapat menginspirasi orang lain dan menciptakan lingkungan yang mendukung.
Tindak Lanjut
- Ajak peserta untuk membuat rencana tindakan pribadi tentang bagaimana mereka akan menerapkan konsep self-awareness dalam kehidupan sehari-hari.
Materi di atas diharapkan dapat memfasilitasi diskusi yang mendalam dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang self-awareness dalam konteks hubungan interpersonal. Jika ada pertanyaan atau butuh penjelasan lebih lanjut, silakan beri tahu!