Interaksi Sosial
Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi Sosial Dalam Komunikasi Kesehatan

Diposting pada 23 Hari Ini Pembaca Ke

Interaksi Sosial adalah bagian penting dalam pelaksanaan komunikasi baik dalam lingkup umum maupun kesehatan dan juga profesi lain.

Materi ini pengembangan dari materi kuliah Komunikasi Keperawatan Materi Kuliah dan Praktik: RPS, dengan dosen Ns. Abdul Haris, S,Kep., M.Kep.

Pada materi pertemuan ketujuh ini akan dibahas mengenai konsep Social Interaction. Dalam kehidupan masyarakat.

Definisi Interaksi Sosial

Banyak pakar yang memberikan definisi mengenai interaksi tersebut yang terjadi dalam lingkungan sosial. Berikut ini pengertian dari beberapa ahli, yakni:

  1. Gilin
    Gillin sebagai hubungan sosial yang sangat dinamis antara pribadi dengan pribadi (persona) yang lain ataupun dengan kelompok. Hubungan antar berbagai kelompok. Hubungan ini adalah tercipta karena konsepsinya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain.
  2. Bonner
    Bonner menjelaskan relasi antara dua orang atau lebih yang kegiatannya dari individu dapat saling mempengaruhi/mengubah kehidupan daripada individu yang lainnya.
  3. Walgito
    Walgito adanya hubungan saling responsi, feedback dalam korelasi sosial dapat memberikan pengaruh pada individu ataupun kelompok lain. Hubungan sosial juga berpengaruh terhadap kelompok dengan kelompok yang lain dan saling berhubungan.
  4. Soerjono Soekanto
    Soerjono Soekanto menjelaskan interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun sistem dalam hubungan sosial.
  5. Murdiyatmo dan Handayani
    Murdiyatmo dan Handayani menjelaskan pengertian interaksi sosial sebagai hubungan yang dibangun seseorang dengan orang lain yang dalam proses kehidupan tersebut terbangun struktur sosial. Pada struktur sosial tersebut juga terbangun hubungan yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Sumber suara.com

Dari definisi ini dapat kita pahami bahwa interaksi sosial adalah hubungan dua orang atau lebih yang terjadi pada lingkungan sosial untuk inforrmasi dan hubungan dengan orang lain.

Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukannya

Dalam hal social interaction, terdapat beberapa hal yang mempengaruhinya, yakni:

  1. Imitasi
  2. Identifikasi
  3. Sugesti
  4. Simpati
  5. Empati
  6. Motivasi

Imitasi

Dalam hal pembentukan hubungan sosial dalam masyarakat, maka dengan kesadaran atau tidak, dan atau mengakui atau tidak. Semua manusia melakukan hubungan dalam lingkup sosial adalah dengan meniru. Meniru kata, sikap, ucapan dari lingkungannya. Dan yang paling sering adalah meniru prilaku keluarga yang kita sebut dengan budaya.

Imitasi juga bisanya dalam generasi sebaya sebagai upaya untuk menciptakan keseragaman hobby, style maupun kegiatan lainnya.

Adapun Imitasi terbagi menjadi 2 bagian:

Imitasi Positif yakni dengan mengikuti teman seangkatan di kelas ini yang rajin belajar maupun mengikuti prilaku teman sekelas yang baik dalam hal pergaulan.

Imitasi Negatif misalnya mengikuti gaya tren masa kini dengan masuk nigtclub hingga larut malam yang mengakibatkan terlambat masuk kuliah.

Identifikasi

Identifikasi dalam hubungan sosial adalah mencoba melakukan assesmen (pengkajian) dalam hal prilaku maupun tindakan pada lingkungan sekitar. Dengan melakukan proses pengidentifikasian, maka akan mengambil langkah yang ideal dalam sikapnya.

Masih ingat materi kuliah Konsep Diri? Baca disini Konsep Diri.

Sugesti

Sugesti dan Imitasi 2 hal yang menyebabkan saling mempengaruhi orang lain. Namun dari segi source atau sumber keduanya berbeda. Jika Imitasi adalah pengaruh dari luar yang mengikuti kepribadian seseorang. Maka sugesti adalah sebaliknya, yakni pendangan, keyakinan dan nilai dalam diri untuk mempengaruhi orang lain.

Sugesti dari seseorang kepada orang lain begitu mudah karena beberapa faktor:

Otoritas/Prestise

Seseorang yang memiliki otoritas sosial seperti jabatan politis maupun idola (aktris) akan lebih mudah memberikan sugesti kepada orang lain. Karena banyak di posisikan memiliki otoritas secara sosial. Atau memiliki prestise, bahwa meski tidak memiliki jabatan atau bukan seorang artis tapi memiliki pendidkan yang tinggi atau uang yang banyak maka sugestinya mudah untuk kita terima karena kita anggap sebagai orang sukses atau berhasil.

Dukungan Mayoritas

Sugesti sangat mudah kita terima jika ide tersebut mendapatkan dukungan secara mayoritas. Dalam posisi ini, seorang yang cerdas dalam berpikir atau bersikap, selalu memiliki ide dengan feeling kuat bahwa apa yang ia ucapkan adalah mendapatkan dukungan mayoritas pada lingkungan sosial.

Semakin banyak dukungan mayoritas maka akan semakin mudah orang lain menerima ide sugesti tersebut.

Kepercayaan

Dalam hal apa kamu memiliki circle? Dan siapa cercle anda?

Jika menolak pernyataan dengan mengatakan bahwa dikelas ini bagi anda adalah berteman dengan semuanya. Itu sikap nasionalis yang baik.

Dengan demikian kita akan merubah pertanyaan, siapa teman akrab anda dalam kelas ini?

Dan bagaimana bisa anda sangat mudah diajak jalan maupun kerja tugas bersama, dan atau mudik bersama dengannya. Anda mengikuti sugestinya, karena anda percaya kepadanya. Maka semakin terpecaya akan semakin memudahkan untuk mensugesti orang lain.

Disosiasi (Keadaan Berpikir Yang Terpecah)

Seseorang yang yang mengalami banyak masalah begitu banyak sehingga pikirannya terpecah sedemikian rupa. Misalnya seseorang yang mengalami masalah keluarga dan pada sisi lain belum ada kejelasan mengenai pulang mudik, serta pada sisi lain lagi mengalami masalah dengan pasangan.

Pada kondisi ini, ketika seorang mahasiswa memiliki tugas bersama dari dosen. Biasanya yang mengalami masalah tersebut akan menerima sugesti dari teman kelompok yang lainnya. Dengan pernyataan silahkan kalian atur, aku ikut saja. Atau dengan menyatakan terserah.

Sehingga ketika ada sahabat anda yang selalu berkata, aku ikut saja atau terserah, maka tanyakan kepadanya apakahia mengalami disosiasi?

Hambatan Berpikir

Hambatan berpikir adalah ketidak mampuan menjangkau pikiran oranglain. Sehingga tidak memiliki inisiatif sendiri, Dalam kondisi ini seseorang akan dengan mudah menerima sugesti dari orang lain.

Simpati

Simpati itu lebih mengedepankan rasa. Akan tetapi simpati tentu berbeda dengan empati. Simpati lebih kepada memiliki perasaan dan ketertarikan pada orang lain.

Empati

Jika simpati adalah perasaan pada orang lain dengan kejadian yang lebih positif pada orang tersebut, maka empati adalah merasakan apa yang menjadi kondisi atau perasaan orang lain. Terlibat dan merasakan lukanya, sakitnya maupun keluhannya.

Empati adalah menjiwai secara mendalam.

Motivasi

Motivasi adalah dorongan, yang secara aktif merubah pola pikir sehingga menyebabkan seseorang untuk bertindak. Hampir sama dengan sugesti, akan tetapi dalam penerapannya. Motivasi lebih aktif untuk merubah orang lain.

Bentuk-bentuk Social Interaction

Dalam lingkungan masyarakat atau terjadinya hubunagn dengan orang lain, dengan berbagai bentuk. Berikut merupakan contoh dan bentuknya.

Cooperation

Cooperation atau kerjasama, yakni suatu hubungan dan iteraksi untuk mencapai tujuan bersama-sama.

Dalam teorinya, Ada lima bentuk kerja sama menurut James D. Thompson dan William J. MC Ewen, yakni kerukunan, koalisi, kooptasi, tawar menawar, dan kerja sama antara dua belah pihak dalam pengusahaan proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang dibagi (joint venture). Sumber CNN.

Asimilasi

Asimilasi adalah percampuran atau penggabungan 2 atau lebih budaya yang berbeda. Sebagaimana saling melakukan toleransi budaya satu sama lain.

Contoh: Apakah anda mengakui bahwa musik dangdut adalah musik asli Indonesia?

Jika anda mengatakan iya, maka bisa jadi anda keliru sebab musik dangdut adalah Asimilasi musik Melayu, Arab dan India.

Atau jika dosen anda mengajar dikelas dengan metode secara umum, meja dan kursi ada pada bagian depan sementara seluruh mahasiswa duduk adalah budaya Indonesia?

Anda keliru jika menjawab demikian, sebab metode pembelajaran tersebut adalah asimilasi budaya skolastik yang menjadi program pengajaran plato kepada murid-muridnya di Yunani pada saat itu. Bedanya adalah ketika metode Plato adalah dibelakang rumah sementara di Indonesia adalah dengan melakukan pembelajaran dalam kelas. Asimilasi.

Akulturasi

Jika asimilasi adalah penyatuan beberapa budaya dan membentuk budaya baru, maka akulutasi adalah penyatuan dua budaya tanpa menghilangkan budaya asal atau aslinya.

Proses Pembentukan Interaksi sosial

Dalam proses terjadinya sebuah translasi sosial maka berikut merupakan proses terjadinya:

Komunikasi

Sebagaimana komunikasi sudah kita bahas pada meteri lainnya, yakni: Komunikasi Efektif Dalam Definisi dan Konsep Dasar.

Persepsi

Cara seseorang memandang lingkungan atau orang lain dengan menggunakan panca indera.

Tujuan

Semua hubungan dengan orang lain memiliki tujuan, baik tujuan secara terbuka atau tujuan yang terselubung.

Aturan Interaksi

Dalam hal terjadinya hubungan dalam lingkup sosial, maka terdapa beberapa aturan yang penting dan menjadi pegangan terutama bagi mereka yang bekerja sebagai tenaga kesehatan.

Aturan Ruang Dalam Interaksi Sosial

Karl dan Yoels menuliskan teorinya sejalan dengan karya Edward T. Hall (1982) menjabarkan mengenai konsep jarak sosial atau proxemics.

Menurut Hall, dalam social interaction, orang memeliki kecenderungan menggunakan empat macam jarak, yaitu jarak intim (intimate distance), jarak pribadi (personal distance), jarak sosial (social distance), dan jarak publik (public distance).

Intimate Distance

Jarak antara satu dengan yang lain adalah 0 – 45 cm. Biasanya terjadi body contact. Pada penyebutan kata intim, jangan selalu memandang bahwa hubungan intim adalah yang mengarah pada nalar negatif. Tapi hakikat intim adalah kontak fisik, sebagaimana panca indra perasa (kulit) berfungsi pada sisi ini.

Misalnya: Pegulat atau olahraga UFC.

Personal Distance

Jarak ini adalah 45 cm – 1.22 m, biasanya terjadi dalam hubungan akrab atau kekeluargaan. Misalnya anak ataupun sahabat akrab dalam kehidupan sehari-hari.

Social Distance

1.22 m – 3.66 m. Interaksi ini tidak terdapat sentuhan satu sama lain. Dan biasanya terjadi anatar dosen dengan mahasiswa, atau guru dengan murid maupun ustadz dengan santri. Maupun sopir grabcar dengan penumpang.

Public Distance

Diatas 3.66 m. Adalah mereka yang melakukan performance pada publik, sehingga menggunakan suara yang lebih keras.

Aturan Waktu

Bahwa pertemuan memiliki waktu, kapan pelaksanaan untuk interaksi tersebut. Apakah siang atau malam hari. Dan batasan waktunya hingga kapan. Bisa anda bayangkan kuliah saat subuh hari setelah sahur? Atau melakukan kuliah tatap muka saat selesai tarwih, hehe.

Aturan Gestur

Gestur atau gerak tubuh adalah bukan gerakan tanpa aturan, sebab interkasi yang baik harus mengatur bagaimana responnya dengan melihat gerak tubuhnya. Yang responsif atau melakukan penolakan.

Demikian materi kuliah mengenai interaksi dan transaksi sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *