Komunikasi Efektif Dalam Keperawatan
Komunikasi Efektif Dalam Keperawatan

Komunikasi Efektif Dalam Definisi dan Konsep Dasar

Diposting pada 162 Hari Ini Pembaca Ke

Konsep Dasar Komunikasi Efektif, merupakan kajian materi untuk ketepatan dan keakuratan dalam proses penyampaian pesan kepada pendengar (komunikan)

Merupakan materilanjutan dari materi kuliah Komunikasi Keperawatan, yang penting buat mahasiswa dalam hal persiapan untuk menjadi tenaga profesional bidang kesehatan pada masa datang.

Materi ini merupakan rangkuman materi oleh dosen Ns. Abdul Haris, S.Kep., M.Kep. Adapun yang akan menjadi pembahasan pada tulisan ini adalah:

  1. Pengertian Komunikasi Efektif
  2. Prinsip komunikasi efektif
  3. Unsur-unsur komunikasi efektif
  4. Macam-macam bentuk komunikasi
  5. Tehnik Komunikasi Efektif
  6. Hambatan komunikasi efektif

Konsep Komunikasi Efektif

Komunikasi yang berdaya guna memiliki sebuah konsep yakni mencakup pengertian dan prinsip serta unsur penting yang menjad bagian dari proses pemberian pesan.

Definisi

Berikut beberapa pengertian pengiriman pesan komunikasi efektif oleh beberapa pakar, sebagai berikut:

  1. Effendi
    Definisi Komunikasi efektif oleh Effendi (1989) yakni sebuah aktivitas dengan interaksi yang mampu untuk mengubah sikap, perilaku, serta pandangan lawan bicara berdasarkan tujuan daripada komunikator (pemberi pesan).
  2. Pindarto
    Selanjutnya definisi Komunikasi Yang Efektif oleh Pindarto (1988) mengartikan komunikasi yang tersampaikan dengan menggunakan bahasa yang akurat (tepat) dan efektif. Dengan Komuikator (pemberi pesan) tetap memperhatikan bentuk dan kualitas informasi yang tersampaikan. Sehingga Komunikan (penerima pesan) bisa menerima informasi tanpa harus mengalami kesalahpahaman.
  3. Dharma
    Menurut Dharma (2000) komunikasi efektif merupakan komunikasi yang terjadi antara pemberi pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan) yang tersampaikan secara efektif, sehingga menciptakan pemahaman yang sama bagi keduanya.

Dengan demikian bahwa unsur berdaya guna dalam hal pemberian pesan adalah pesan tersampaikan sesuai tujuan komunikasi itu sendiri dan menghasilkan kesepahaman bagi keduanya.

Prinsip Berkomunikasi Efektif

Untuk memudahkan pembahasan mengenai prinsip dalam proses berkomunikasi secara efektif, maka kita kenal dengan REACH, yakni:

  1. Respect,
  2. Empathy,
  3. Audible,
  4. Clarity,
  5. Humble.

Untuk menghasilkan efektifitas tersebut, maka yang awal adalah kita bahas mengenai REACH, variabel penting dan pengertiannya.

Respect

Apa itu Respect?

Kalau kita mau belajar sejarah awal mula kata respect, maka itu pertama kali di perkenalkan oleh Otis Redding tahun 1965 kemudian oleh Aretha Franklin memperkenalkan kata tersebut pada tahun 1967.

Arti dari Respect dalam berkomunikasi untuk menciptakan efektifitas adalah Saling menghargai. Yakni Komunikator dan komunikasi berada pada posisi menghargai satu sama lain. Baik dalam memberikan pesan, merespon atau memberikan feedback.

Respect adalam menunjukkan perasaan positif dengan orang lain. Merespon dengan memposisikan dan menghargai haknya.

Empathy

Pada dasarnya Empathy (empati) adalah merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Masuk kedalam perasaan yang menjadi penyampaian orang lain. Yakni berusaha untuk menciptakan rasa memahami orang lain. Biasanya ini sejalan dengan perhatian, akan tetapi empati lebih kepada responsi memahami keluhan orang lain.

Audible

Audible (terdengar baik/jelas) menggunakan telinga dan hati. Sebab dimensi mendengar bukan sekedar menggunakan telinga untuk semua lisan yang terucap. Tapi lebih dari itu, memiliki daya memahami dan mengerti makna pesan dari orang lain. Dalam sisi ini harus terlihat bahwa kita benar-benar peduli kepada orang lain.

Clarity

Clarity (Keteranganan), dalam menyampaikan pesan secara jelas serta terstruktur dengan mudah dan diterima. Jangan pernah menggunakan bahasa yang multitafsir (ambigu atau teknis) jika tidak menjadi kebutuhan. Pastikan untuk menjelaskan dengan baik apa yang akan kamu sampaikan.

Humble

Humble (Sederhana). Harus merasa rendah hari. Dengan terbuka pada setiap masukan dan pemikiran orang lain. Tidak merasa lebih dari orang lain, dan selalu mempersiapkan jawaban pada pertanyaan yang tersampaikan.

Konsep REACH telah berkembang oleh Ponco Dewi Karyaningsih, dalam bukunya Ilmu Komunikasi Keperawatan (2018).

Unsur Komunikasi Efektif

Ketika membahas mengenai unsur kontak berdaya guna, maka hal itu menjadi pengembangan dari unsur dasar komunikasi.

Bahwa pada dasar komunikasi telah kita bahas mengenai unsur dasar dalam melakukan komunikasi, yakni:

  1. Komunikator,
  2. Pesan
  3. Komunikan dan
  4. Feedback

Untuk melengkapinya adalah dengan memperhatikan. yakni:

  1. Saluran
  2. Hambatan
  3. Konteks

Namun terdapat perbedaan kajian dasar komunikasi dengan kontak berdaya guna dalam kajian ini, yaitu:

Sumber/Komunikator

Sumber tidak hanya sekedar pemberi pesan, tapi lebih kepada kredibilitas pemberi pesan. Sebab kredibilitas akan membantu proses kontak efektif. Tingkat kepercayaan akan keahlian pemberi pesan membuat komunikan mudah untuk menerima pesan. Selain itu seorang komunikator harus memiliki kemampuan mendangar yang baik. Sebab hakikat pembicara hebat adalah bukan hanya menyampaikan pesan, akan tetapi mampu memahami respon dengan menjadi pendengar.

Massenger/Pesan

Untuk menghasilkan pesan yang efektif, maka berikut beberapa hal yang menjadi perhatian, sehingga menggunakan energi yang sesuai dan tepat dalam formulasi pesan dengan waktu yang rerlatif akurat.

Adapun yang menjadi perhatian menurut teori Johnson (1981) adalah, yaitu pesan harus mudah untuk terpahamkan oleh komunikan.

Untuk memberikan penjelasan lengkap mengenai makna teori Johnson, maka pesan harus memenuhi kriteria, untuk efektifitas, yakni:

  1. Terencana, yakni membutuhkan analisa pembuatan pesan dengan sumber yang jelas. Seperti pembuatan materi dan muatan perkuliahan.
  2. Terorganisir, yakni sistematis dalam pengurutan topik pembahasan yang tersusun dengan baik dan benar, dan pemilihan kata yang tepat.
  3. Menguntungkan, yaitu memberikan kontribusi positif bagi komunikan, bukan hal yang membosankan.
  4. Menarik minat, yaitu sesuai yang menjadi idaman daripada komunikan,
  5. Cepat, tepat dan lugas, yakni tidak bertele-tele atau mengada-ada.

Komunikan

Komunikan atau pendengar adalah audiance. Untuk menciptakan kontak yang efektif maka seorang komunikator harus memahami kemampuan komunikan. Termasuk mengenal latar belakang pendidikan, budaya, pekerjaan, hoby dan lain sebagainya.

Dengan demikian, maka seorang komunikator akan menyesuaikan jenis narasi dan bahasa yang akan mereka pergunakan saat menyampaikan pesan.

Feedback

Feedback atau umpan balik adalah respon dari komunikan ke komunikator dalam hal klarifikasi pesan yang tersampaikan. Komunikator dengan pengetahuan mengenai latar belakang pendidikan dari komunikan harus mampu mengukur tingkat pemahaman daripada audiance atau komunikan.

Saluran (Channel)

Media atau saluran yang akan terpakai dalam proses penyampaian pesan. Misalnya menggunakan mic atau soundsystem. Maka harus memastikan bahwa suara jernih dan tidak ada penambahan (gangguan) suara. Sebab suara kresek akan mempengaruhi daripada isi pesan.

Macam-macam Bentuk Komunikasi Efektif

Dalam hal berkomunikasi maka berikut ini adalah berbagai model dan komunikasi yang memiliki efektifitas, yakni:

  1. Komunikasi Verbal, jelas dan tegas.
  2. Menjadi pendengar aktif yang empaty,
  3. Bahasa tubuh yang positif dan tepat,
  4. Kontak mata yang memperkuat hubungan,
  5. Komunikasi tertulis, jelas dan padat,
  6. Menghadapi konflik dengan cara yang lebih bijaksana.

Teknik Kontak Efektif

Sebenarnya untuk bagian ini, adalah teknis dari seluruh konsep yang telah kita bahas sebelumnya, yakni bentuk dan unsur komunikasi dengan efektifitas tinggi sebelum ini.

Teknik Komunikasi pada sisi ini adalah akan mengajarkan anda bagaimana cara, menciptakan efektifitas dalam komunikasi, yakni:

  1. Saling menghargai pendapat, yakni memposisikan bahwa setiap pendapat dan respon orang lain adalah sesuatu yang harus dihargai,
  2. Menggunakan gestur, yakni memposisikan gestur atau bahasa tubuh yang tidak bermakna berbeda atau diferensiasi,
  3. Mendengarkan dengan baik,
  4. Menggunakan intonasi yang sesuai dengan isi pesan,
  5. Memberikan Intermezo atau humor.
  6. Pembahasan tidak self centered, atau fokus pada diri sendiri.
  7. Fokus pada tujuan komunikasi.

Hambatan

Dalam proses penyampaian pesan maka terdapat beberapa hambatan yang bisa terjadi sehingga komunikasi menjadi tidak efektif, yakni:

Faktor Internal

Adapun faktor internal yang menjadi hambatan setiap mau melakukan komunikasi, yakni:

  1. Karakter komunikator dan Komunikan, yang berkaitan dengan kepribadian dan prilaku.
  2. Latar belakang komunikator dan komunikan, yakni berhubungan dengan pendidkan, pekerjaan maupun pengalaman,
  3. Visi dan tujuan serta motif antara komunikator dan komunikan.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah berhubungan dengan hal yang ada diluar dari komunikator dan komunikan, yakni:

  1. Lingkungan tempat berlangsungnya kegiatan komunikasi,
  2. Gangguan saluran atau perangkat yang di gunakan,
  3. Nilai dan budaya moral serta tata krama dalam masyarakat.

Demikian pembahasan penyampaian pesan yang efektif dalam berbagai situasi formal, informal maupun semiformal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *